Rabu, 26 Desember 2012

Pemberantasan Korupsi

Beberapa Solusi dalam memberantas korupsi di sebuah Desa yang ada di Kota Sampit :

              Yang kita dengar adalah bahwa Kepala Desa tersebut melakukan tindak korupsi. Masyarakat Desa  menganggap bahwa Bangunan TK yang dimonitoring oleh Kepala Desa tersebut tidak sesuai dengan besarnya Dana yang diajukan. Yang mereka tahu Dana Proyek tersebut sebesar Rp.100.000.000,- untuk pembangunan sebuah TK di Desa itu. Masyarakat tentunya mempunyai gambaran bagaimana bangunan yang akan dihasilkan nantinya. Tetapi pada kenyataannya, bangunan tersebut tidak sesuai dengan yang mereka inginkan.

Solusinya :
                Pertama, Masyarakat harus menyelidiki terlebih dahulu apakah berita tersebut benar atau tidak, jangan mudah terpengaruh oleh omongan-omongan orang lain, karena mungkin saja orang itu memang tidak senang dengan Kepala Desa itu.
               Kedua, Masyarakat harus tahu bagaimana prosedur proyek pembangunan tersebut. Dana Rp. 100.000.000,- tersebut digunakan untuk membeli dan membiayai apa saja. Dalam hal ini, Kepala Desa juga  ikut berperan . Beliau seharusnya bisa mentransparansi rincian-rincian dana yang dikeluarkan kepada pihak-pihak yang mewakili masyarakat (pengurus Desa) . Agar mereka bisa menyampaikan informasi tersebut kepada Masyarakat Desa. Memberikan informasi sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak dimanupulasi, dan kalau bisa ada informasi tertulis yang akurat (resmi) yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. 
          
                  Tetapi, jika Kepala Desa tersebut memang terbukti bersalah (melakukan korupsi), maka masyarakat harus bisa mengambil keputusan bersama. apakah Masyarakat sepakat meminta Kepala Desa itu mundur dari jabatannya atau tidak. Disini Masyarakat harus bisa memberikan solusi terbaik untuk Desanya. Masyarakat harus melaporkan hal itu kepada Pemerintah setempat, tetapi jika belum ada hasilnya, masyarakat harus berani melaporkan kepada Pemerintah Pusat langsung. Demi kesejahteraan mereka sendiri (masyarakat Desa itu). Jangan ada rasa kasihan atau rasa perikemanusiaan lainnya, karena terkadang rasa itu membuat seseorang menjadi tidak tegas.